15 Juli 2009

Naskah MC dalam Acara Peringatan Hut STT Dharma Bhakti XXI

0 komentar

Inggih suksma antuk galah sane kepaica majeng ring tityang pinaka pengenter acara pakeling wanti warsa Sekaa taruna taruni dharma bhakti sane kaping selikur puniki. Sedurunge lugrayang tityang ngaturang pangubakti majeng ring Ida sang hyang Widhi Wasa/Ida sang hyang parama kawi santukan sangkaning pasuecan lan asung kerta wara nugraha ida, iraga prasida ngemolihang kerahayuan lan prasida mepupul iriki ring sajeroning acara pakeling wanti warsa STT Dharma Bhakti sane kaping selikur melarapan antuk pangastunkara dirgahayu:

“ OM SWASTIASTU”

Inggih majeng ring dane Jro bendesa sane dahat murdayang tityang, dane Kelihan Desa sane dahat wangiang tiang, para angga Nayaka, Prajuru dulun desa sane wangiang titiyang, para uleman sami sane nenten prasida uncarang tityang siki soang sane wangiang tityang lan para atiti/krama taler semeton taruna taruni sami sejebag desa Bugbug sane kusumayang titiang. Sadurunge uningayang tityang dumun dudonan acara sane jagi memargi galahe sekadi mangkin :

 

  • Pemabah
  • Tari Sekar Jagad
  • Atur pauninga saking manggala prawartaka/ketua panitia
  • Sambrama wacana saking kelihan stt dharma bhakti
  • Sambrama wacana saking kelihan desa adat Bugbug
  • Tari Manuk Rawa
  • Pemotongan Tumpeng HUT STT Dharma Bhakti XXI olih Kelian STT Dharma Bhakti.
  • Pauninga Juara pacentokan ring sejeroning acara HUT STT
  • Lawak (Persembahan saking IWB Denpasar )
  • Karaoke
  • Tari Belibis
  • Pengundian Kupon (antuk hadiah ke-8, ke-7, ke-6, dan ke-5)
  • Dance
  • Pengundian Kupon (hadiah ke-4, ke-3, ke-2 )
  • Karaoke
  • Pengundian Kupon (hadiah utama)
  • Penguntat

Inggih dwaning acara pemabah sampun uningayang tityang wau, sane.....

Naskah lengkap klik Download!

oleh: Kade Radiana

Pemenang Undian Kupon Berhadiah

0 komentar

26 Juni 2009

Surat Undangan HUT STT. Dharma Bhakti XXI

0 komentar
Surat Undangan

21 Juni 2009

Pengaruh Penerapan Pendekatan Multiple Talent dalam Pembelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa

0 komentar

Matematika sebagai ilmu dasar dan penata nalar yang juga dijuluki sebagai ratunya ilmu (Queen of Sciences) sekaligus sebagai pelayan ilmu yang lain, berperan penting dalam perkembangan IPTEK. Namun di pihak lain pembelajaran matematika di Indonesia selama ini masih memiliki hambatan, sehingga prestasi belajar dalam bidang matematika belum optimal. Rendahnya perolehan rata-rata UAN Matematika merupakan cerminan bahwa kualitas pembelajaran matematika belum optimal, sehingga perlu ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kreativitas belajar matematika siswa.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas siswa adalah pendekatan multiple talent. Widada (dalam Mulyasa, 2002) mengemukakan bahwa dalam upaya meningkatkan aktivitas dan kreativitas pembelajaran di samping penyediaan lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang salah satunya adalah pendekatan multiple talent. Selanjutnya disebutkan bahwa pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan seluruh potensi peserta didik, karena manisfestasi pengembangan potensi akan membangun self concept yang menunjang kesehatan mental. Dalam pembelajaran...

Selengkapnya klik download!
Download

oleh: Kade Radiana

Proposal Penilaian Tindakan Kelas (PTK)

0 komentar

Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang dengan sistematis dan terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Menurut Peztalozzi (dalam Sardiman, 2003 ; 12), dikatakan bahwa tujuan pendidikan adalah Hilfe Zur Selbsthilfe yang artinya pertolongan untuk menolong diri. Perubahan-perubahan itu menunjukan suatu proses yang harus dilalui. Tanpa proses itu tujuan tidak dapat tercapai. Proses yang dimaksud adalah proses pendidikan dan...

Download lengkap klik disini!

oleh: Nengah Sumanadi

18 Juni 2009

Surat Edaran Program Kegiatan HUT STT. Dharma Bhakti XXI

0 komentar

Berkenaan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka HUT STT Dharma Bhakti XXI, maka sesuai dengan hasil keputusan rapat paripurna panitia pada hari Rabu, 17 Juni 2009 dapat disampaikan hal-hal sbb:

  1. Matur Piuning akan dilaksanakan pada Minggu, 28 Juni 2009. Seluruh panitia dan Ketua STT agar hadir/tedun berpakaian adat lengkap, berkumpul di depan pura puseh pada pukul 08.00 wita dengan rute mulai dari Tri Kahyangan desa adat Bugbug dan dilanjutkan sembahyang ke pura Gumang. Kemudian pada pukul 15.00 wita (jam 3 sore) tanggal 28 Juni 2009 adalah kegiatan kebersihan di masing-masing banjar adat. Dimohon kepada para ketua STT agar menghadirkan anggotanya untuk bergotong royong di banjar adat masing-masing.

Untuk informasi selengkapnya silahkan klik link dibawah ini:
Surat Edaran format PDF.
Surat Edaran format MS Word.

oleh: Kade Radiana

14 Juni 2009

TATEBAHAN (Sebuah Tradisi Unik dan Sakral di Desa Bugbug)

0 komentar
Kabupaten Karangasem banyak menyimpan kebudayaan dan tradisi yang unik dan sakral. Seperti misalnya di desa Tenganan, salah satunya yang terkenal adalah “Mekare-Kare” (perang pandan/megeret pandan), di desa Jasri ada yang disebut dengan “Ter-teran”(Perang Api). Di Seraya ada sebuah tradisi yaitu “Gebug Ende” Adegan dari ritual/tradisi tersebut kelihatannya berbahaya dan menakutkan, namun dibalik itu terkandung makna spiritual yang unik, sacral, magic ditinjau secara sekala dan niskala serta cukup menarik untuk ditonton. Ritual serupa yang tidak kalah menariknya adalah sebuah ritual(aci) yang terdapat di desa Bugbug yaitu ritual saling pukul memukul dengan memakai alat berupa pelepah daun pisang. Ritual (aci) ini dinamakan “ TATEBAHAN”.

Upacara TATEBAHAN secara khusus dilaksanakan setahun sekali, yang bertepatan pada rahina purwaning purnama sasih Jiyestha nuju beteng. Selain itu tradisi ini juga selalu diadakan dalam serangkaian aci besar di Bugbug seperti aci Gumang , dimana aci ini melibatkan masyarakat yang memiliki hubungan historis, dikenal dengan sebutan krama/masyarakat Catur Desa (Bugbug, Jasri, Bebandem, dan Ngis(Manggis)) serta saat Usaba Kaja yang melibatkan masyarakat Datah. Tujuannya disini adalah menjalin rasa persaudaraan dan persatuan antar warga sebagai ikatan dan jalinan tali kasih antar krama Catur desa dan krama Datah.

Secara khusus prosesi upacara TATEBAHAN umumnya dilakukan oleh krama laki-laki(baik tua maupun muda) bertempat di pura desa Bale Agung desa Adat Bugbug yang dilaksanakan pada pagi hari. Sebelum dilangsungkan upacara ini setiap Krama (masyarakat) Bugbug menyiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti pelepah daun pisang (papah biu) sebanyak satu ikat kurang lebih 5 batang. Selain itu krama juga menyiapkan kayu bakar, kelapa, ketela pohon (Singkong), Sayuran, kacang-kacangan dan perlengkapan lainnya yang akan digunakan membuat gibungan berupa masakan tradisional yang terdiri dari singkong (sebagai pengganti nasi), sayuran, urap, kacang-kacangan, serta masakan tradisional lainnya. Perlengkapan dibawa pagi hari ke masing-masing banjar adat di Bugbug (ada 11 banjar Adat di Bugbug yaitu : Bancingah, Madya, Puseh, Garia, Segaa, Baruna, Dukuh Tengah, Dharma Laksana, Celuk, Asah, dan Samuh ), kemudian krama yang laki-laki secara langsung ngayah bersama-sama di masing-masing banjar adat menyiapkan perlengkapan dan gibungan yang berupa masakan tradisional dengan bahan pokok berupa Ubi Perahu (sebagai pengganti nasi), berisi sayuran, urap, lawar kacang, dan masakan tradisional lainnya. Setelah semuanya disiapkan, masakan tersebut terlebih dahulu dipersembahkan/dihaturkan sebagai sesajen, kemudian krama yang ikut ngayah bersama-sama megibung menikmati makanan tradisional tersebut. Uniknya disini adalah gibungan/makanan yang dihidangkan tanpa nasi dan daging, hanya berupa ubi, sayuran, urap, dan lawar kacang.

Tradisi dan ritual ini sungguh mencerminkan suatu kesederhanaan krama(masyarakat). Kemudian setelah itu warga berduyun-duyun mendatangi pura bale Agung sebagai tempat prosesi upacara, para petugas /prajuru desa menyiapkan untuk prosesi upacara. Nah disinilah adegan pukul memukul antara dua petarung dengan memakai pelepah daun pisang terjadi yang dilakukan secara adil dan bergiliran antar lawannya dengan diiringi oleh Gamelan. Sebelum dilaksanakan para peserta diperciki tirta. Busana yang dipakai oleh peserta adalah pakaian adat namun tidak memakai baju, untuk memudahkan dalam memukul. Bagian tubuh yang boleh dipukul adalah pada daerah punggung sampai leher. Uniknya seorang yang dipukul dengan pelepah daun pisang tidak merasakan sakit bahkan bergembira, bersorak sorai. Tidak ada rasa saling bermusuhan antar lawannya. Raut wajah kebahagiaan terpancar membahana pada masyarakat Bugbug, baik yang mengikuti maupun yang menonton. Prosesi upacara ini berlangsung agak lama. Setelah selesai saling pukul, para peserta diperciki tirta lagi untuk memohon ketenangan dan keselamatan.

Hakekat dari upacara ini adalah sebagai penolak bala dan penolak wabah penyakit serta diyakini oleh masyarakat dapat menyembuhkan suatu penyakit. Disamping itu ditinjau dari aspek social, upacara ini dapat memupuk rasa persatuan dan persaudaraan antar warga. Ritual ini sering ditonton oleh wisatawan asing. Inilah salah satu tradisi sebagai khasanah budaya daerah yang perlu dilestarikan agar tidak punah tertelan modernisasi.

oleh: Kade Radiana

Tools OnLine

 

STT. Dharma Bhakti | Copyright 2009 All Rights Reserved Revolution Two Theme by Brian Gardner | Converted into Blogger Template by Bloganol dot com | Edit Theme by ngayuhayu