26 Juni 2009

Surat Undangan HUT STT. Dharma Bhakti XXI

0 komentar
Surat Undangan

21 Juni 2009

Pengaruh Penerapan Pendekatan Multiple Talent dalam Pembelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa

0 komentar

Matematika sebagai ilmu dasar dan penata nalar yang juga dijuluki sebagai ratunya ilmu (Queen of Sciences) sekaligus sebagai pelayan ilmu yang lain, berperan penting dalam perkembangan IPTEK. Namun di pihak lain pembelajaran matematika di Indonesia selama ini masih memiliki hambatan, sehingga prestasi belajar dalam bidang matematika belum optimal. Rendahnya perolehan rata-rata UAN Matematika merupakan cerminan bahwa kualitas pembelajaran matematika belum optimal, sehingga perlu ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kreativitas belajar matematika siswa.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas siswa adalah pendekatan multiple talent. Widada (dalam Mulyasa, 2002) mengemukakan bahwa dalam upaya meningkatkan aktivitas dan kreativitas pembelajaran di samping penyediaan lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang salah satunya adalah pendekatan multiple talent. Selanjutnya disebutkan bahwa pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan seluruh potensi peserta didik, karena manisfestasi pengembangan potensi akan membangun self concept yang menunjang kesehatan mental. Dalam pembelajaran...

Selengkapnya klik download!
Download

oleh: Kade Radiana

Proposal Penilaian Tindakan Kelas (PTK)

0 komentar

Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang dengan sistematis dan terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Menurut Peztalozzi (dalam Sardiman, 2003 ; 12), dikatakan bahwa tujuan pendidikan adalah Hilfe Zur Selbsthilfe yang artinya pertolongan untuk menolong diri. Perubahan-perubahan itu menunjukan suatu proses yang harus dilalui. Tanpa proses itu tujuan tidak dapat tercapai. Proses yang dimaksud adalah proses pendidikan dan...

Download lengkap klik disini!

oleh: Nengah Sumanadi

18 Juni 2009

Surat Edaran Program Kegiatan HUT STT. Dharma Bhakti XXI

0 komentar

Berkenaan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka HUT STT Dharma Bhakti XXI, maka sesuai dengan hasil keputusan rapat paripurna panitia pada hari Rabu, 17 Juni 2009 dapat disampaikan hal-hal sbb:

  1. Matur Piuning akan dilaksanakan pada Minggu, 28 Juni 2009. Seluruh panitia dan Ketua STT agar hadir/tedun berpakaian adat lengkap, berkumpul di depan pura puseh pada pukul 08.00 wita dengan rute mulai dari Tri Kahyangan desa adat Bugbug dan dilanjutkan sembahyang ke pura Gumang. Kemudian pada pukul 15.00 wita (jam 3 sore) tanggal 28 Juni 2009 adalah kegiatan kebersihan di masing-masing banjar adat. Dimohon kepada para ketua STT agar menghadirkan anggotanya untuk bergotong royong di banjar adat masing-masing.

Untuk informasi selengkapnya silahkan klik link dibawah ini:
Surat Edaran format PDF.
Surat Edaran format MS Word.

oleh: Kade Radiana

14 Juni 2009

TATEBAHAN (Sebuah Tradisi Unik dan Sakral di Desa Bugbug)

0 komentar
Kabupaten Karangasem banyak menyimpan kebudayaan dan tradisi yang unik dan sakral. Seperti misalnya di desa Tenganan, salah satunya yang terkenal adalah “Mekare-Kare” (perang pandan/megeret pandan), di desa Jasri ada yang disebut dengan “Ter-teran”(Perang Api). Di Seraya ada sebuah tradisi yaitu “Gebug Ende” Adegan dari ritual/tradisi tersebut kelihatannya berbahaya dan menakutkan, namun dibalik itu terkandung makna spiritual yang unik, sacral, magic ditinjau secara sekala dan niskala serta cukup menarik untuk ditonton. Ritual serupa yang tidak kalah menariknya adalah sebuah ritual(aci) yang terdapat di desa Bugbug yaitu ritual saling pukul memukul dengan memakai alat berupa pelepah daun pisang. Ritual (aci) ini dinamakan “ TATEBAHAN”.

Upacara TATEBAHAN secara khusus dilaksanakan setahun sekali, yang bertepatan pada rahina purwaning purnama sasih Jiyestha nuju beteng. Selain itu tradisi ini juga selalu diadakan dalam serangkaian aci besar di Bugbug seperti aci Gumang , dimana aci ini melibatkan masyarakat yang memiliki hubungan historis, dikenal dengan sebutan krama/masyarakat Catur Desa (Bugbug, Jasri, Bebandem, dan Ngis(Manggis)) serta saat Usaba Kaja yang melibatkan masyarakat Datah. Tujuannya disini adalah menjalin rasa persaudaraan dan persatuan antar warga sebagai ikatan dan jalinan tali kasih antar krama Catur desa dan krama Datah.

Secara khusus prosesi upacara TATEBAHAN umumnya dilakukan oleh krama laki-laki(baik tua maupun muda) bertempat di pura desa Bale Agung desa Adat Bugbug yang dilaksanakan pada pagi hari. Sebelum dilangsungkan upacara ini setiap Krama (masyarakat) Bugbug menyiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti pelepah daun pisang (papah biu) sebanyak satu ikat kurang lebih 5 batang. Selain itu krama juga menyiapkan kayu bakar, kelapa, ketela pohon (Singkong), Sayuran, kacang-kacangan dan perlengkapan lainnya yang akan digunakan membuat gibungan berupa masakan tradisional yang terdiri dari singkong (sebagai pengganti nasi), sayuran, urap, kacang-kacangan, serta masakan tradisional lainnya. Perlengkapan dibawa pagi hari ke masing-masing banjar adat di Bugbug (ada 11 banjar Adat di Bugbug yaitu : Bancingah, Madya, Puseh, Garia, Segaa, Baruna, Dukuh Tengah, Dharma Laksana, Celuk, Asah, dan Samuh ), kemudian krama yang laki-laki secara langsung ngayah bersama-sama di masing-masing banjar adat menyiapkan perlengkapan dan gibungan yang berupa masakan tradisional dengan bahan pokok berupa Ubi Perahu (sebagai pengganti nasi), berisi sayuran, urap, lawar kacang, dan masakan tradisional lainnya. Setelah semuanya disiapkan, masakan tersebut terlebih dahulu dipersembahkan/dihaturkan sebagai sesajen, kemudian krama yang ikut ngayah bersama-sama megibung menikmati makanan tradisional tersebut. Uniknya disini adalah gibungan/makanan yang dihidangkan tanpa nasi dan daging, hanya berupa ubi, sayuran, urap, dan lawar kacang.

Tradisi dan ritual ini sungguh mencerminkan suatu kesederhanaan krama(masyarakat). Kemudian setelah itu warga berduyun-duyun mendatangi pura bale Agung sebagai tempat prosesi upacara, para petugas /prajuru desa menyiapkan untuk prosesi upacara. Nah disinilah adegan pukul memukul antara dua petarung dengan memakai pelepah daun pisang terjadi yang dilakukan secara adil dan bergiliran antar lawannya dengan diiringi oleh Gamelan. Sebelum dilaksanakan para peserta diperciki tirta. Busana yang dipakai oleh peserta adalah pakaian adat namun tidak memakai baju, untuk memudahkan dalam memukul. Bagian tubuh yang boleh dipukul adalah pada daerah punggung sampai leher. Uniknya seorang yang dipukul dengan pelepah daun pisang tidak merasakan sakit bahkan bergembira, bersorak sorai. Tidak ada rasa saling bermusuhan antar lawannya. Raut wajah kebahagiaan terpancar membahana pada masyarakat Bugbug, baik yang mengikuti maupun yang menonton. Prosesi upacara ini berlangsung agak lama. Setelah selesai saling pukul, para peserta diperciki tirta lagi untuk memohon ketenangan dan keselamatan.

Hakekat dari upacara ini adalah sebagai penolak bala dan penolak wabah penyakit serta diyakini oleh masyarakat dapat menyembuhkan suatu penyakit. Disamping itu ditinjau dari aspek social, upacara ini dapat memupuk rasa persatuan dan persaudaraan antar warga. Ritual ini sering ditonton oleh wisatawan asing. Inilah salah satu tradisi sebagai khasanah budaya daerah yang perlu dilestarikan agar tidak punah tertelan modernisasi.

oleh: Kade Radiana

11 Juni 2009

Kupon Berhadiah

1 komentar

Berbagai usaha telah dilakukan oleh STT. Dharma Bhakti Desa Adat Bugbug guna menyelenggarakan acara yang satu ini. Heemmm… memang acara yang satu ini sangatlah penting dan bersejarah bagi kalangan Taruna Taruni Bugbug. Alhasil salah satu usaha yang di lakukan adalah penggalian dana melalui Kupon Berhadiah. Usaha penggalian dana melalui penjualan Kupon Berhadiah ini cukup beralasan disamping disamping hadiah yang menarik juga harganya yang murah dan terjangkau bagi seluruh kalangan. Saat ini penjualan kupon telah tersebar di seluruh lingkungan desa adat dan beberapa desa tetangga. Diharapkan dari hasil penjualan kupon dapat menunjang kegiatan tahunan Ulang Tahun STT. Dharma Bhakti.

Menurut ketua panitia Kade Radiana pengundian kupon akan dilaksanakan pada puncak perayaan HUT STT. Dharma Bhakti XXI yaitu tanggal 6 Juli 2009, pukul 19.00 Wita di Wantilan Desa Adat Bugbug. Seluruh kalangan masyarakat Bugbug diharapkan ikut berpartisipasi dengan cara membeli kupon berhadiah ini dan wajib dibeli bagi para Sekaha Taruna Taruni sedesa Bugbug.

Adapun hadiah yang ditawarkan adalah DVD Player, Handphone (HP), Setrika Listrik, Jam Tangan, T-Shirt, dan masih banyak lagi. Bagi semeton yang belum memiliki kupon berhadiah ini dapat menghubungi kami atau datang langsung ke Sekretariat STT. Dharma Bhakti Desa Adat Bugbug. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Kade SutejaKade Suteja (Ketua Umum STT. DharmaBhakti)
Phone: 085 237 380 248
Kade RadianaKade Radiana (Ketua Panitia HUT STT. Dharma Bhakti XXI)
Phone: 081 79 784 400
Nengah SumanadiNengah Sumanadi (Sekretaris)
Phone: 085 237 114 050

Peninggalan Tantrayana di Desa Adat Bugbug

0 komentar

Bugbug Di Desa Bugbug-Karangasem adalah desa dikategorikan Desa Spiritual dimana praktek-praktek keagamaan dalam menjalankan Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa tergolong unik dan frekuensinya cukup banyak. Hampir setiap bulan (purnama/tilem) terdapat acara yang diselenggarakan oleh Desa Pakraman Bugbug untuk menjalankan Upacara sebagai rasa hormat dan syukur kepada Sang Pencipta. Upacara keagamaan tersebut lazim disebut “Usaba”. Seperti: Usaba Manggung, Usaba Kelod, Usaba Bukit Gundul, Usaba Gumang, Usaba Pengalapan, Usaba Pasujan, Usaba Kaja, dan lain sebagainya.

Namun dalam ritual itu terdapat banyak praktek yang bernuansa mistis seolah-olah terdapat kekuatan-kekuatan yang menyatu didalamnya. Pada Usaba yang boleh dikatakan besar seperti usaba Manggung dan usaba Gumang misalnya, nuansa atau nilai-nilai mistis terasa kental dan dengan adanya “Daretan” semakin menambah nilai-nilai tersebut. Banyak dari sosok daretan bila diteliti merupakan pengaruh tantrayana, seperti roh asing (roh selain dirinya) yang memasuki raga daretan itu, ada lagi bersumber dari ajaran Tantar yang disebut Panca Ma, diantaranya alkohol (tuak), daging (anak ayam/pitik) yang dimakan hidup-hidup. Fenomena ini jelas bahwa Tantrayana masih dijadikan sebuah tatanan prilaku menghayati kebesaran Tuhan di Desa Adat Bugbug.

Yang jarang diperhatikan oleh para praktisi Tantra adalah Kuburan Desa Pakraman Bugbug terdapat areal pemujaan yang disebut “Bale Agung Sema”. Salah satu disebutkan dalam ajaran Tantra adalah bahwa kuburan (Setra/Sema) adalah Tempat Suci. Pada areal yang mirip lapangan kecil para penganut Tantra menjalankan kebhaktian terhadap Tuhan dengan caranya sendiri. Hal ini mengacu pada sejarah dimana Raja Kerta Negara menjalankan upacara di kuburan untuk mencapai Moksa. Hingga pada saat ini entah ada atau tidak penganut Tantrayana yang menjalankan kebhaktian di Kuburan sebagai pengejewantahan ajaran Tantra.

Tantra merupakan mutiara Weda yang sangat indah, bila dicari makna dalam makna oleh karena bersumber dari percakapan antara Siva dan Parwati. Namun sayang sekali mutiara Weda itu ditafsirka mentah bila pengetahuan seseorang masih rendah dan akibatnya Tantra disebut Aliran Sesat. Maka dari itu “ MELAJAH MALU, MARA NGOMONG” (belajar dulu baru bicara).

by: Ngh Suweca BW

02 Juni 2009

Menyambut HUT STT. Dharma Bhakti XXI 2009

0 komentar

Tarik TambangSebagai generasi muda Bali sudah menjadi kewajiban dalam mempertahankan dan menjaga kelestarian seni, adat, budaya dan taksu Bali. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya remaja Bali harus dapat menunjukkan kiprahnya di masyarakat dengan meningkatkan kreativitas, spiritualitas, serta komitmennya untuk kemajuan Bali dan eksistensi budaya Bali sesuai dengan paradigma Ajeg Bali.

Sekaa taruna-taruni pada desa pakraman Bugbug yang merupakan organisasi remaja, taruna taruni Bugbug merupakan wadah untuk bersosialisasi di masyarakat dalam menyalurkan kreativitas. Diharapkan generasi muda khususnya taruna taruni Bugbug mampu bersikap kreatif, inovatif, religius, humanis dan berbudaya berlandaskan pada falsafah Tri Hita Karana.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagai ajang adu kreativitas yang kompetitif, sportif, dan inovatif maka STT Dharma Bhakti desa adat Bugbug dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-21 menyelenggarakan beberapa lomba yaitu: Lomba tingkat SD, Lomba Pretista, Lomba Menyalin ke Aksara Bali, Lomba Tembang dan Kekawin, Lomba Ngebat, Lomba Kebersihan Lingkungan dan Lomba Penjor Hias.

Untuk keterengan lebih lanjut telah kami rangkum dalam bentuk brosur Gebyar Lomba Antar Sekaa Taruna Taruni Desa Pakraman Bugbug yang disilenggarakan oleh STT. Dharma Bhakti, silahkan klik disini!



By:
Kade Radiana | Buat Lencana Anda
Kade Radiana

Tools OnLine

 

STT. Dharma Bhakti | Copyright 2009 All Rights Reserved Revolution Two Theme by Brian Gardner | Converted into Blogger Template by Bloganol dot com | Edit Theme by ngayuhayu